Korporat Indonesia Belum Melek Komputasi Awan

Posted on February 15, 2013 by Tika Widyaningtyas

Perkembangan tren teknologi cloud computing (komputasi awan) di Indonesia ternyata belum bisa diikuti segmen korporasi dengan baik. Adanya anggapan bahwa “awan” adalah suatu wadah yang sangat terbuka dan bersifat publik menyurutkan langkah korporat memanfaatkan teknologi tersebut. Paradigma ini muncul lantaran awalnya komputasi awan dikenal melalui jejaring sosial Facebook dan Twitter yang memang sangat terbuka.

 

 

“Padahal yang namanya cloud itu ada yang publik, ada yang private. Kalau pakai yang publik pun masih bisa di-encrypt,” kata Handi Sapta Mukti, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis PT IFS Solutions Indonesia kepada SWA Online.

Meski demikian, hal tersebut tak mematahkan semangat IFS mengajak korporat Tanah Air untuk go mobile. Mereka meluncurkan aplikasi 8 yang mengintegrasikan setiap ruas modul ERP desktop dan mobile ke dalam suatu dashboard yang disebut IEE, IFS Enterprise Explorer. Di versi sebelumnya, aplikasi 7.5, IFS memanfaatkan Windows Client. Menurut Eko Winarso,Pre-Sales Manager IFS Solutions Indonesia, IEE merupakan aplikasi berbasis awan yang juga bisa diintegrasikan dengan server awan. Selain jaringan internet, klien hanya memerlukan Microsoft.Net Runtime pada sistem operasi Windows 8, Windows 7, atau Windows XP untuk mengaksesnya.

Di Swedia, negara asal IFS, aplikasi 8 diluncurkan Oktober 2012. Kamis (14/2), aplikasi 8 baru diresmikan di Indonesia. Meski demikian, beberapa perusahaan sudah menjajal solusi ini. Perusahaan yang dimaksud antara lain adalah Soho Group, Ateja, dan Pupuk Kujang. (EVA)

 

Source : http://swa.co.id/technology/korporat-indonesia-belum-melek-komputasi-awan

Menebar Pengaruh Positif

tokoh

 

Menciptakan karyawan berwawasan terbuka dan berpikiran maju menjadi acuan yang dipegang PT IFS Solutions Indonesia untuk mengembangkan perusahaan.Prinsip-prinsip dasar itulah yang dikembangkan oleh Presiden Direktur PT IFS Solutions Indonesia Sutan Simandjuntak dalam menakhodai perusahaan di bidang teknologi informasi (TI) ini. Menurut Sutan, perusahaan harus menjadi sentral tempat orang menambah pengetahuan.

 

Bisa diceritakan sekilas bidang usaha yang dijalankan IFS di Indonesia?
Istilah enterprise resources planning (ERP) sudah sangat familier di dunia usaha.Kami di PT IFS Solutions Indonesia salah satunya juga bergerak di bidang ERP. Seiring perkembangan bisnis teknologi informasi (TI) yang kian menarik, produk yang kami jual bukan sekadar layanan konsultasi bisnis, melainkan juga aplikasi.Kami punya produk sendiri, di mana bisa menjual lisensi dan memfasilitasi perawatannya. Saat ini layanan ERP yang kami kembangkan telah digunakan oleh berbagai sektor industri.

Seberapa penting peran ERP bagi sebuah perusahaan atau industri?
Perusahaan yang menggunakan ERP ini artinya mereka sudah berpikir jangka panjang. Mungkin kita pernah mendengar perusahaan yang sukses mengembangkan bisnis berkat tangan dingin pimpinan atau pengelola yang ahli.Tapi,begituorangitupergi,kinerja perusahaan menurun. Seharusnya siapa pun orang atau pengelolanya, perusahaan tetap bisa berjalan dengan baik. Sebab itu, diperlukan sistem seperti ERP yang memiliki beberapa keuntungan dan mudah digunakan.

Keuntungan apa yang dimaksud?
Suatu perusahaan yang terus berkembang pasti akan menghadapi persoalan bisnis lebih kompleks. Melalui sistem ERP yang mengintegrasikan semua fungsi dalam perusahaan, proses bisnis menjadi lebih efisien dan banyak pekerjaan yang bisa dipersingkat. ERP juga berfungsi sebagai penyedia informasi, di mana semua aplikasi perusahaan dikemas dan disimpan di pusat penyimpanan data yang bisa diakses oleh semua bagian yang membutuhkan.

Tapi,tidak semua perusahaan mau berinvestasi di bidang ERP?
Banyak perusahaan di Indonesia yang ingin berkelas dunia dan punya produk berlevel internasional. Sayangnya, untuk mengajak mereka ke kelas dunia melalui terobosan ERP ini sulit, terutama jika dikaitkan dengan biaya. Di Indonesia investasi di bidang software juga belum menjadi kebutuhan utama. Banyak yang beranggapan tanpa sistem pun perusahaan sudah bisa jalan.Ini tantangan dan tugas kami untuk memasyarakatkan pengetahuan tentang ERP dengan lebih baik.

Caranya?
Kami harus punya konsultan yang benar-benar kompeten, memiliki kemampuan komunikasi, dan bisa menjelaskan dengan baik.Mengubah paradigma itu tidak mudah, apalagi barang yang kami jual tidak kelihatan wujudnya. Dengan begitu, hal utama yang harus kami perjuangkan adalah kepercayaan dan keyakinan klien. Maka itu, kami mengembangkan dua konsep yaitu garansi dan reputasi.

Perkembangan sistem ERP sejauh ini seperti apa?
Perkembangan ERP tidak terlepas dari berkembangnya rekayasa pabrikasi (manufacturing). Cikal bakalnya adalah material requirement planning (MRP),lalu muncul MRP II,ERP,dan saat ini masuk ke extended ERP.Pembicaraan tentang ERP II juga mulai gencar.ERP generasi kedua ini sudah fokus ke industri. Maka itu, IFS pun banyak bergerak di bisnis berbasis proyek, dalam hal ini misalnya engineering procurement construction(EPC).

Apa yang membedakan?
Kompleksitas EPC lebih tinggi dibandingkan pabrikasi.Kalau pabrikasi itu kan lebih ke produk massal,sedangkan di EPC tidak massal. Sekarang di dunia banyak pelanggan kami dibidang EPC tersebut.Biasanya,masalah dalam industri sejenis ini adalah cara mengelola biaya,waktu,sumber daya,cash, dan risiko.Ini yang dalam solusi kami dikemas dalam satu aplikasi terintegrasi dari hulu ke hilir sehingga kami bisa mengontrol proyek dan visibilitasnya, serta perencanaan ke depan.

Perusahaan apa saja yang biasanya memanfaatkan layanan ERP atau EPC?
Perusahaan yang besar sampai mikro pun bisa menggunakan ERP. Layanan kami pun bisa menyesuaikan kebutuhan pelanggan agar matching dengan bisnisnya. Selama ini klien kami terbanyak dari pabrikasi, industri pemrosesan, automotif, ritel, utilize. Sekarang kami mau tingkatkan yang EPC karena masih jarang yang bermain di situ.Tapi,diperlukan edukasi karena masih banyak yang bingung soal investasi ERP atau EPC ini biayanya dibebankan ke mana? Padahal, satu perusahaan besar dengan membeli ERP,semua proyek bisa terawasi.

Bagaimana dengan persaingan di bidang usaha sejenis IFS?
Persaingan cukup ketat. Pasar di dunia kami ini banyak, tapi vendor juga berkembang banyak. IFS merupakan satu dari sedikit vendor yang menjalankan ERP dari nol dan berkembang sampai sekarang. Kalau vendor lainnya banyak yang besar karena mengakuisisi.

Apa kunci untuk bertahan di tengah persaingan?
Layanan kami menyangkut kejelasan masa depan sehingga inovasi harus terus dilakukan, mulai perangkat keras, teknologi, sistem operasi. Inilah pentingnya kami punya penelitian dan pengembangan (litbang). Dari sisi teknologinya pun sudah ke arah mobile karena saat ini umumnya orang pakai mobile phone. Ini teknologi ke depan yang akan dimanfaatkan oleh aplikasi-aplikasi atau vendor-vendor seperti kami. Belum lama ini IFS juga meluncurkan aplikasi baru bernama Aplikasi 8 yang desainnya sudah mulai ke arah web,di mana hampir semua gadget support.

Sebagai bagian dari IFS global yang berbasis di Swedia, apa keunggulan IFS di Indonesia dibanding negara lainnya?
Ini salah satu yang membanggakan bahwa ternyata orang Indonesia punya kemampuan luar biasa.Konsultan kami di sini banyak yang dikirim ke luar dan kami juga pernah menjadi litbang untuk IFS global. Di situ kami mengaryakan orang-orang yang punya kompetensi tadi. Kami bahkan bisa sharingdengan negara lain yang tidak punya kompetensi seperti kami punyai.Ada pertukaran informasi dan pengetahuan di antara kami.

Dengan banyaknya sumber daya manusia (SDM) kreatif di IFS, kiat kepemimpinan apa yang Anda terapkan?
Sejak kecil orang tua saya mengajarkan prinsip “asah-asih-asuh”. Bahwasanya manusia tidak ada yang sempurna. Dia harus belajar dan berkembang dari sekitarnya, termasuk orang-orang yang ada di lingkungannya sehingga wawasan terbuka dan bisa berpikiran maju. Dasar itulah yang selalu saya kembangkan di IFS. Apalagi di sini konsultannya orang pintar semua, dan saya juga belajar dari mereka. Hal yang pasti, seorang pemimpin harus influence.Artinya,dia harus bisa membawa dan menebarkan pengaruh positif.

Bagaimana caranya?
Orang bilang pemimpin harus topdown. Pernyataan itu saya setuju, tapi dalam beberapa hal saya tidak setuju. Di kami, ide umumnya berkembang dari bawah (bottom-up).Apalagi dalam bisnis seperti kami ini, para staf inilah yang berhubungan langsung dengan pelanggan dan paling tahu kondisi di lapangan.Saya biarkan mereka berkreativitas dan mengemukakan ide-idenya. Lalu sebagai pimpinan, saya harus memberi keyakinan bahwa ide itu bisa berjalan.Saya juga harus menjaga beberapa rambu karena kami punya banyak kepentingan, mulai pemegang saham, karyawan, prinsipal, dan pelanggan. Semua aspek harus diperhatikan. ? inda susanti

 

Source : http://www.seputar-indonesia.com/news/menebar-pengaruh-positif

 

SISI LAIN – Senang Desain dan Memotret Ekspresi Anak

Bercita-cita menjadi arsitektur, Sutan Simandjuntak tak menyesali dirinya kini terjun di dunia teknologi informasi, khususnya menangani enterprise resources planning (ERP).
Pria kelahiran Jakarta, 41 tahun silam, ini mengaku tetap menemukan kesamaan antara kegemarannya dalam mendesain sesuatu semasa kecil dan bidang kerjanya saat ini. “ERP ini sebetulnya sama dengan membangun rumah. Ada komponen-komponen yang harus digabungkan supaya menjadi satu kesatuan. Bedanya, rumah itu berwujud,sedangkan ERP tidak berwujud,” ujarnya saat ditemui di kantornya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Sutan merasa beruntung karena sempat merasakan tinggal dan kuliah di Jerman selama sebelas tahun. Dia membuktikan negara tempat mantan Presiden Habibie mengenyam ilmu itu memang luar biasa dalam inovasi dan penerapan teknologi tinggi.Walaupun tidak punya sumber daya alam sekaya Indonesia, teknologi mampu menjadikan masyarakat Jerman lebih maju dan sejahtera.
“Saat itu saya melihat Jerman sebagai negara yang kita idamkan. Mereka punya konsep menyejahterakan masyarakat misalnya melalui pendidikan gratis, asuransi kesehatan, dan jaminan hari tua. Banyak pembelajaran di Jerman yang saya bawa dan adopsi di sini, termasuk dalam kepemimpinan,” bebernya.
Sejak ditunjuk sebagai presiden direktur IFS Indonesia pada Mei 2012, kesibukan Sutan terus bertambah. Namun, ayah dua anak ini masih menyempatkan diri untuk memotret, hobi lain yang ditekuninya sejak 2009. Kendati bukan hobi, fotografi bagi Sutan merupakan hal yang sangat menarik. Sebuah foto dia ibaratkan mampu menggambarkan seribu kata.
Satu foto bisa diasumsikan berbeda oleh orang yang berbeda. “Ternyata, apa yang ada di kepala kita tentang foto itu belum tentu orang lain menangkap makna yang sama. Maka itu, dalam sebuah organisasi pun penting untuk memberikan big picture supaya diperoleh pemahaman yang sama,”tandasnya.
Pembelajaran lain yang dipetik Sutan dari fotografi adalah pentingnya mengabadikan momentum. Momentum belum tentu datang dua kali, apalagi kalau terkait perjalanan umur seseorang. Sutan mencontohkan pada masa kecilnya dulu hanya sedikit koleksi foto keluarga yang dimiliki, termasuk foto dirinya. Saat beranjak dewasa, Sutan mengaku sedih karena tak menemukan satu pun foto masa kecilnya. Menurut dia, masa kecil bisa menguatkannya, apalagi kedua orang tuanya meninggal saat dia masih muda.
”Melalui foto saya ingin melihat bagaimana orang tua memperlakukan saya. Dan mungkin saya akan melakukan hal yang sama ke anak-anak saya. Sayangnya, semua fotonya hilang,”tuturnya. Berkaca dari pengalaman itu, Sutan tak ingin anak-anaknya mengalami hal yang sama. ? inda susanti

 

Source : http://www.seputar-indonesia.com/news/sisi-lain-senang-desain-dan-memotret-ekspresi-anak

Mengelola Proyek Infrastruktur di Indonesia

Jakarta, 14 November 2012

Pembangunan infrastruktur di Indonesia kembali menggeliat, Pemerintah mulai menunjukkan komitmennya untuk mengejar ketinggalan pembangunan infrastruktur Indonesia yang jauh tertingal dibandingkan dengan Negara-negara di Asean seperti Malaysia dan Thailand. Tidak tanggung-ranggung pemerintah telah mengalokasikan anggaran sekitar 45 trilliun untuk pembangunan infrastruktur di tahun 2013. Pemerintah Daerah Khusus Ibukota di bawah kepemimimpinan Gubernur barunya Jokowi, sudah mengambil ancang-ancang untuk segera memulai pembangunan infrastruktur transportasi, perumahan, dan fasilitas public lainnya.

Yang kemudian menjadi perhatian kita semua adalah bagaimana kita bisa mengamankan dana-dana tersebut agar tidak terjadi kebocoran dalam pelaksanaannya yang tentunya dapat merugikan banyak pihak, karena dapat menimbulkan penurunan kualitas, kekuatan, dan ketahanannya. Untuk itu akan kami perkenalkan konsep manajemen proyek yang disebut Project Base Enterprise Resources Planning (PB-ERP) yang memanfaatkan teknologi system informasi (TI) dari Industrial & Financial System (IFS). PB-ERP adalah merupakan aplikasi system informasi yang dapat digunakan untuk melakukan pengawasan, pengendalian, dan pengambilan keputusan atas proyek-proyek yang kita kelola.

Terdapat 5 aspek yang dapat diukur dan dikelola dalam menjalankan proyek infrasrtuktur dengan menggunakan aplikasi PB-ERP ini, kelima aspek itu adalah; 1) Biaya (Cost); 2) Waktu;3) Sumber Daya (Resources); 4) Arus Kas (cashflow); dan 5) resiko (risk).

Dari aspek Biaya (Cost) aplikasi ini dapat melakukan penelusuran dan pengendalian atas pemakaian biaya, alokasi, perbandingan antara budget dan pengeluaran, sehingga semua pengeluaran dapat terukur, tepat sasaran, dan dapat dipertanggung-jawabkan. Penelusuran dapat dilakukan mulai dari kebutuhan dan permintaan dari lapangan, anggaran di keuangan, dan harga serta pengiriman di bagian pengadaan.

Dari aspek Waktu (Time), dengan aplikasi ini kita dapat mengukur progress pekerjaan terhadap waktu dan rencana penyelesaian pekerjaannya. Apakah ada potensi keterlambatan atau tidak, di area mana saja pekerjaan perlu dipercepat dan seterusnya.

Aspek Sumber Daya (Resources) meliputi pengelolaan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan proyek, baik manusia atau tenaga ahli, peralatan, informasi dan sebagainya.Dapat dilakukan analisa kebutuhan sumber daya, kapan dibutuhkannya, berapa lama dan darimana diperolehnya dan seterusnya.

Arus Kas (cashflow) merupakan komponen penting dalam pengelolaan proyek, prediksi arus kas proyek dapat dimonitor setiap saat, kapan perkiraan waktu penyelesaian tahapan pekerjaan dan waktu penagihan akan dilakukan bisa diprediksikan. Demikian juga rencana dan perkiraan diperlukannya proses pengadaan barang, atau sumber daya lainnya, terkait dengan jadwal dan aktivitas pekerjaan dalam proyek bisa dikoordinasikan dalam satu sumber daya informasi yang saling terintegrasi.

Analisa terhadap Resiko-resiko yang mungkin terjadi dalam satu aktivitas proyek seperti, resiko keterlambatan, resiko kekurangan sumberdaya, resiko kenaikan harga, dan kemungkinan penurunan margin keuntungan dapat dilakukan dengan mudah. System dapat mengeluarkan grafik S-curve untuk melakukan analisa proyek. Informasi-informasi seperti Estimate Cost at Completion (ECC), Budget Cost at Completion (BCC), Cost Variance, Forecast Schedule Slippage (FSS) dan sebagainya.

Dengan pemanfaatan aplikasi PB-ERP yang berbasis teknologi Informasi IFS ini maka pengelolaan proyek dapat dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab, khususnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) atas pekerjaan atau proyek tersebut.

Di bawah ini digambarkan skematik diagram arsitektur aplikasi dari PB-ERP dari IFS, di mana aktivitas proyek menjadi titik sentral dari semua fungsi yang ada di dalam aplikasi, sehingga informasi akan mengalir secara transparan dari komponen terdepan di dalam organisasi proyek sampai komponen yang ada di belakang layar atau ‘back office’.

 

clip_image002

 

image

 

 

Koran Seputar Indonesia (SINDO) Rabu 14 November 2012 – Ekonomi & Bisnis Hal. 21

Informasi lebih lanjut :

marketing@ifs.co.id

+6221-57941406

IFS Solutions Indonesia : CITRA IFS Hadapi Persaingan Pasar ICT

Pasar Information Communication and Technologi masih cukup potensial dan belanjanya tiap tahun di Indonesia masih alami peningkatan. Ini memberikan andil terhadap pertumbuhan. Peta persaingan tak hanya dengan pebisnis lokal, brand global ICT juga bermain dipasar Indonesia. Sebagai salah satu brand ternama di industri ICT, IFS Solutions Indonesia tawarkan produk-produk ICT berkualitas. Memanjakan konsumen dengan teknologi terbaru.

Perkembangan teknologi ICT di Indonesia telah mendorong pebisnisnys berlomba menawarkan produk aplikasinya secara gencar. Target marketnya tak hanya perusahaan berskala besar dan menengah saja tetapi perusahaan berskala kecil seperti UKM juga jadi sasaran pasar IT.

Para penyedianya akan lebih gencar membidik segmen usaha kecil menengah (UKM) tahun ini. Selain pasarnya masih luas, segmen ini menjadi alternatif penurunan permintaan segmen korporat. Pasar UKM terbuka lebar di Indonesia berkat menjamurnya UKM yang memiliki karyawan dan cabang yang tidak sedikit. Itu sebabnya, segmen UKM dan konsumer di Indonesia akan menjadi incaran. Pangsa pasar UKM dan konsumer sebesar 90 persen dari total pasar teknologi informasi (TI) Indonesia.

Berdasarkan data Kementrian Komunikasi dan Informatika pertahun belanja IT dan pertumbuhannya di Indonesia mencapai lebih dari 10 persen. Pada tahun 2010, investasi dibidang infrastruktur IT diperkirakan mencapai US$ 5 miliar dengan muatan industri manufaktur lokal lebih besar. Sementara jumlah konten lokalnya ditargetkan 10-20 persen.

Berdasarkan data itu berarti prospek ITC di Indonesia masih terus bertumbuh seiring perkembangan dan kemajuan teknologi terbaru. Apalagi kini produk-produk IT atau software yang ditawarkan sudah terintegrasi. Sehingga memudahkan konsumen mengaplikasikannya dalam beroperasional. Karenanya pemerintah telah menargetkan Indonesia menjadi masyarakat berbasis ICT pada tahun 2025, Ini merupakan peluang bisnis bagi penyedia ITC.

Menurut Presiden Direktur IFS Solutions Indonesia Elan Syuherlan, dengan pangsa pasar yang potensial dan besar tiap-tiap pebisnis sudah mempunyai target dan segmen market yang dibidik. Tentunya sesuai dengan kemampuan dan produk yang ditawarkannya. IFS Indonesia menurut Elan membidik pasar ITC Indonesia dikelas menengah bawah. Pasalnya segmen ini diyakini cukup menjanjikan dan akan terus bertumbuh. “IFS Solutions punya keunggulan yang berbeda yang takdimiliki kompetitor sehingga optimis akan terus mendapat tempat di pasar IT Indonesia terutama di segmen yang menjadi target sales PT. IFS Solutions Indonesia juga mengembangkan aplikasi khusus untuk UKM yaitu Xpresso” jelas Elan.

 

IFS FOKUS BIDIK PASAR IT INDUSTRI

Elan Syuherlan mengatakan PT. IFS Solutions Indonesia berdiri tahun 1997, merupakan perusahaan patungan antara IFS AB Swedia dan perusahaan lokal PT. Versa Torron Sistekindo. lFS memiliki kantor pusat di Linkoping, Swedia dan awalnya didirikan pada tahun 1983 oleh 5 mahasiswa teknik dari University of Linkoping, Swedia. “IFS adalah penyedia aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning), yaitu sistem yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. IFS merupakan pioneer dalam merancang bisnis aplikasi yang berbasis komponen dan sampai saat ini telah mempunyai total 2600 karyawan di seluruh dunia. Aplikasi IFS ERP telah tersedia di 54 negara dan dalam 22 bahasa” ungkap Elan.

Elan mengatakan dalam perkembangannya, IFS membidik pasar segmen kategori tier 1 dan tier 2, yaitu segmen menengah atas, karena melihat tantangan dan kebutuhan serta peluangnya yang masih terbuka lebar. IFS Applications dapat digunakan oleh banyak industri, utamanya fokus pada industri Automotive, High Tech and Medical Device, Industrial Manufacturing, Process Industries, Service and Facility Management, Utility and Telecom, dan AViation, Rail and Defense. “Kami fokus menggarap pasar di segmen industri karena memang kami punya keunggulan yang berbeda dengan perusahaan IT lainnya. Kami punya kekuatan karena kami mengadopsi teknologi terbaru yang dimasukan ke produk yang dihasilkan” jelas Elan.

Sampai saat ini menurut Elan customer yang telah melakukan kerjasama dengan IFS mencapai 55 industri berskala besar. Mulai dari industry pupuk, perkebunan, perkapalan, farmasi dan beberapa indutri manufacturing lainnya. “Pusri sebagai perusahaan pupuk terbesar, petrokimia gresik, perkebunan Astra Agro Lestari, PT PAL merupakan beberapa perusahaan industry besar yang menjadi customer kami selain perusahaan berskala global lainnya. Custormer kami mulai dari perusahaan menengah, atas sampai perusahaan terbuka” ungkap Elan.

 

CITRA KEUNGGULAN IFS

Dalam perkembangannya, untuk tetap diterima pasar di tengah persaingan industri lTC, IFS kedepankan Customer Focus, Inovation, Teamwork, Realiable dan Accountable atau yang biasa di sebut CITRA. “Citra merupakan Core Value, suatu refleksi dari perusahaan untuk berkomitmen bagaimana memaintenance customer terkait dengan pertumbuhan perusahaan” jelas Elan.

Pengertian customer focus menurut Elan, apapun usaha yang dijalankan bila berorientasi ke customer haruslah benar-benar difokuskan, apa yang menjadi kebutuhan customer diberikan oleh perusahaan. Misalnya perkembangan IT terbaru yang diberikan oleh perusahaan kepada customer: “Kami juga mengedepankan pengembangan atas produk yang ditawarkan ke konsumen secara terus menerus yang kami namakan inovation. Selain itu, teamwork juga memegang peranan penting karena dengan teamwork akan terjalin kerjasama yang baik orang-orang yang capable kepada konsumen. IFS juga realiable artinya kami bisa diandalka dan dipercaya tidak hanya sekali jual produk IT ke konsumen kemudian menghilang, kami akan terus ada. Yang terakhir kami kedepankan adalah accountable, yang berarti produk yang kami lempar kepasaran dapat dipertanggungjawabkan” jelas Elan.

Dengan adanya Citra menurut Elan diharapkan perusahaan dapat bersaing secara sehat dengan kompetitor baik ditingkat lokal ataupun global.”Kami yakin dengan market yang demikian besar potensinya di Indonesia, PT IFS Solutions Indonesia dengan produk IFS Applications yang fokus pada beberapa industri tertentu, dapat ikut ambil bagian dalam menunjang perkembangan perusahaan pada khususnya dan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada umumnya. Saat ini IFS secara global punya lebih dari 600.000 user dan lebih dari 2500 pelanggan” jelas Elan.

 

TEKNOLOGIIT EFISIENSI

Ditengah-tengah ketatnya kompetisi global dan regional, tentunya setiap pelaku ekonomi memerlukan suatu strategi untuk dapat berkompetisi dan bertahan hidup. Strategi untuk berkompetisi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melakukan efisiensi perusahaan.

Di masa mendatang peranan teknologi IT tak dapat dipungkiri menjadi satu kebutuhan yang tidak dapat dikesampingkan. Tidak hanya di perusahaan swasta tetapi juga pemerintahan memerlukan ICT sebagai bentuk efisiensi. “Dalam irama operasional perusahaan yang semakin berkembang di era global peranan IT sangat diperlukan utamannya untuk efisiensi baik waktu, biaya ataupun efisiensi lainnya. Sebagai contoh dengan adanya teknologi IT pembuatan KTP yang dulunya cukup lama kini hanya beberapa jam saja, transaksi elektronik seperti pengiriman uang atau transfer yang dulunya antri kini dengan hanya menggunakan teknologi di HP bisa dengan cepat selesai. Perusahaan-perusahaan yang dulunya belum menggunakan teknologi IT setelah IT digunakan juga banyak merasakan manfaatnya” jelas Elan.

Namun demikian menurut Elan di Indonesia, kebanyakan teknologi IT belum seluruhnya dianggap sebagai faktor yang dapat memberikan efisiensi kerja. Kebanyakan masih menganggap IT sebagai investasi. Sehingga IT dianggap mahal. “Perlu kerja keras dan dukungan semua pihak agar IT bisa menjadi bagian dari efisiensi. Pemerintah sebagai regulator diharapkan punya peranan maksimal untuk mengubah persepsi ini disamping juga dukungan pihak terkait” jelas Elan.

Bila persepsi belanja IT tak lagi dianggap sebagai investasi karena mahal, maka efisiensi akan terwujud. Belanja IT akan alami peningkatan pertumbuhan dan masyarakatpun akan terbuka lebar melihat manfaat IT. Target pemerintah menjadikan Indonesia berbasis IT pada tahun 2025 akan terealisasi menjadi kenyataan. “Kami sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang IT akan mendukung target pemerintah tersebut dengan semaksimal mungkin memberikan pemahaman yang baik terhadap IT. Komitmen kami didukung oleh sekitar 62 karyawan yang capable di bidang IT. Tak kalah dengan tenaga asing lainnya. Bahkan tenaga ahli kami ada yang dipekerjakan di perusahaan skala global di luar negri” ujar Elan.

Dalam sebuah negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, peranan teknologi informasi untuk menunjang efisiensi perusahaan tentu menjadi sangat penting. Teknologi informasi membuat setiap pelaku ekonomi dapat lebih cepat dan akurat mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan perusahaan. Kecepatan dan keakuratan informasi yang didapat tentu akan membuat perusahaan menjadi lebih adaptif terhadap peru bahanperubahan yang terjadi dengan sangat cepat. Perusahaan juga menjadi mempunyai kemampuan untuk menilai kinerja seluruh aspek yang ada. Dengan kemampuan untuk mengukur dan menganalisa seluruh aspek perusahaan dengan cepat dan akurat, maka perusahaan dapat dengan lebih baik mengambil keputusan untuk meningkatkan efisiensi dalam menunjang kinerja perusahaan.

Dalam sebuah negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, peranan teknologi informasi untuk menunjang efisiensi perusahaan tentu menjadi sangat penting. Teknologi informasi membuat setiap pelaku ekonomi dapat lebih cepat dan akurat mendapatkan informasi yang dibutuhkan untukpengambilan keputusan perusahaan. “Perlu kerja keras dan dukungan semua pihak agar IT bisa menjadi bagian dari efisiensi. Pemerintah sebagai regulator diharapkan punya peranan maksimal untuk mengubah persepsi ini disamping juga dukungan pihak terkait” Jelas Elan President Director IFS Solution Indonesia

Sumber : Majalah Bisnis Global – Februari 2010

Komitmen IFS Solutions Indonesia Terhadap Kepuasan Pelanggan atas Implementasi ERP IFS

Jakarta, February 2, 2009

Pada hari Kamis, tanggal 18 Desember 2008 lalu IFS Solutions Indonesia menyelenggarakan Customer Focus, dengan tema ”A TOAST TO OUR BEST & BRIGHTEST” yang bertempat di Nine Clouds, Jakarta. Acara yang rutin digelar setahun sekali ini, dihadiri tidak kurang dari 45 pelanggan setia IFS Solutions Indonesia (IFSSI) dari berbagai industri, yang disuguhi sebuah acara yang informatif bernuansa santai, bersahabat, dengan penganugerahan penghargaan, dan hiburan.

Sesuai dengan tema “A TOAST TO OUR BEST AND BRIGHTEST’, Customer Focus IFSSI kali ini dipersembahkan bagi para pelanggan IFSSI atas kesuksesan mereka dalam implementasi IFS Applications™, sekaligus membina kesinambungan hubungan yang erat antara IFSSI dengan para pelanggannya.

Acara yang diawali dengan makan siang bersama itu berlangsung santai – semua peserta mengenakan jaket hitam IFS, yang menambah kehangatan diantara para peserta yang terlihat begitu membaur dan bersahabat. Bapak Elan Syuherlan selaku President Director IFSSI, membuka acara Customer Focus dengan sambutannya yang menekankan komitmen IFS dalam menjaga hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan pelanggan. Turut hadir juga Jan Brunnaes, President of IFS Asia Pacific, yang pada kesempatan tersebut menjadi keynote speaker untuk menyampaikan berbagai arahan dan kebijakan IFS global untuk tahun 2009. Kemudian, sebagai bagian dari misi IFS untuk senantiasa menjaga kepuasan pelanggan, Bapak Thomas Dwi Susmantoro, Consulting & Support Director IFSSI, juga turut berbagi tentang customer care dan support program IFSSI untuk tahun 2009. Sebagai pembicara berikutnya, Bapak Handi Sapta Mukti, Marketing & Business Development Director IFSSI lebih menekankan pada konsep kerjasama IFS untuk hubungan yang berkualitas dan meningkatkan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Pada kesempatan ini juga dianugerahkan beberapa penghargaan atau apresiasi kepada para pelanggan IFS yang meliputi kategori IFS Most Valuable Customer dan IFS Spirit Award.

IFS Most Valuable Customer merupakan sebuah penghargaan IFSSI sebagai bentuk apresiasi terhadap loyalitas pelanggannya yang antara lain didasarkan pada kelengkapan penggunaan modul-modul IFS sampai dengan saat ini serta kontribusi dan partisipasi pelanggan dalam program-program IFS. IFS Most Valuable Customer tahun ini dianugerahkan kepada Astra Agro Lestari Tbk, Parit Padang, Soho Pharmaceutical, Petrokimia Gresik, Pupuk Sriwidjaja, dan PP London Sumatra.

Sedangkan Spirit Award adalah penghargaan yang dianugerahkan atas semangat & antusiasme pelanggan dalam proses implementasi ERP di tahun 2007 dan 2008. Tahun ini, para penerima award Spirit Award adalah; PT. Showa Manufacturing Indonesia, PT Truba Alam Manunggal Engineering, Tbk, PT Kawasaki Motor Indonesia, PT Sinar Continental, dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk.

Mengenai IFS

IFS (XSSE: IFS), sebuah perusahaan aplikasi yang telah mendunia, menyediakan solusi yang memungkinkan sebuah organisasi merespon dengan lebih cepat terhadap perubahan pasar – memungkinkan perusahaan bergerak lebih tangkas dalam mencapai kinerja yang lebih baik dan mendapatkan keuntungan yang lebih kompetitif.

IFS berdiri sejak tahun 1983 dan sampai saat ini telah mempunyai total 2.600 karyawan di seluruh dunia. IFS adalah pioner dalam merancang bisnis aplikasi yang berbasis komponen. Saat ini, IFS ApplicationsTM telah berada pada generasi ke-7, dimana komponen arsitektur IFS menyediakan solusi yang mudah untuk diimplementasi, dijalankan dan diupgrade. IFS Applications telah tersedia di 54 negara dan dalam 20 bahasa.

IFS mempunyai lebih dari 500.000 user melalui 7 kunci sektor vertikal: aerospace & defense; automotive; high-tech; industrial manufacturing; process industries; construction, service & facilities management and utilities & telecom. IFS Applications juga menyediakan modul-modul ERP antara lain customer relationship management (CRM), supply chain management (SCM), product lifecycle management (PLM), corporate performance management (CPM), enterprise asset management (EAM) and maintenance repair and overhaul (MRO) capabilities.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi situs perusahaan kami di: www.ifsworld.com.

Untuk informasi tambahan, silahkan hubungi:

PT. IFS Solutions Indonesia
Marketing & Communication 
E-mail: marketing@ifs.co.id

Kenangan Dan Kerinduan Anak Terhadap Ayah

C.J.S (Johny) simandjuntak Jakarta, 8 November 2008

“Tuink Tuink Tuink” tepat pukul 00:01 AM alarm gadget saya berbunyi, tanggal di kalender mengingatkan bahwa pada hari ini atau tepatnya 18 Tahun yang lalu adalah hari wafatnya Ayah saya, Almarhum C.J.S (Johny) Simandjuntak atau Ompu Queentha, Beliau terkena serangan jantung dan meninggal dunia pada usia 55 tahun di ruang kerjanya dirumah.

Tak terasa kenangan demi kenangan saat saya masih kecil muncul di benak pikiran hingga menimbulkan rasa haru dan kerinduan yang sangat mendalam terhadap Beliau. Memang terlalu cepat Beliau meninggalkan kami anak-anaknya, saat itupun saya masih baru memasuki usia 19 Tahun dimana saya baru berangkat ke Jerman dan belum 1 bulan tinggal disana untuk sekolah, dan pada umur tersebut sedang dalam proses menjadi laki-laki dewasa yang masih butuh bimbingan dan pelajarannya dari figur orangtua terutama seorang Ayah.

Walaupun hanya 19 Tahun saya hidup didalam bimbingan Beliau, banyak hal yang dapat ditarik menjadi bekal pelajaran dan pegangan hidup saya dalam menghadapi kehidupan ini, akan sangat panjang dan tidak akan selesai jika ditulis semuannya, akan tetapi ada pelajaran penting bagi saya dalam hubungannya bersosialisasi dan berinteraksi dengan manusia lain.

Konsep Asih, Asuh dan Asah

Lahir dan besar sebagai orang Batak asli (baca : BTL) dan menjadi anak tertua dari 14 bersaudara (4 adik kandung dan 9 adik tiri dari lain Ibu) ditambah 1 adik angkat tidaklah mudah untuk beliau, dimana sejak umur 9 tahun sudah ditinggalkan oleh Ibunya, sehingga tanggung jawab keluarga besar mengganti peranan Ibu sudah menjadi bagian hidupnya, bahkan terus berlanjut hingga Beliaupun sudah berkeluarga dan mempunyai anak tanpa membedakan adik kandung, adik tiri bahkan adik angkat.

Bagi Beliau itu bukan menjadi beban, karena Beliau merasa itu memang sudah menjadi Kodrat dan Hakikat nya, sehingga dalam menjalankan kehidupannya banyak prinsip-prinsip yang harus dipelajari dan dicobanya, dan tidak hanya terpaku oleh prinsip Batak saja, akan tetapi dari berbagai macam suku bahkan Internasional. Itulah salah satu sebabnya semua Anaknya disekolahkan ke luar negeri.

Beliau sering mengajarkan dan mengatakan kepada kami, bahwa dalam pembentukan pribadi maupun karakter manusia, harus memahami pada dasarnya “tidak ada manusia yang sempurna” dan pentingnya dalam hidup ini untuk menerapan konsep “Asih, Asuh dan Asah”, yaitu :

1. Saling Asih

Saling Mengasihi, Memberi, Menerima dan Memaafkan yang berpegangan kepada Cinta dan Kasih terhadap Kedamaian, Keadilan dan Kebijakan.

2. Saling Asuh

Saling Mengasuh, Menghargai, Membimbing, Melindungi dan Menjaga yang berpegangan kepada Keyakinan, Kesabaran, Kebaikan, Kebenaran, Kesetiaan dan Pengabdian.

3. Saling Asah

Saling Mengasah, Membina, Membangun dan Mengembangkan yang berpegangan kepada Pengetahuan, Pendidikan dan Pengajaran.

Dalam penjelasan makna tersebut, Beliau juga mengutarakan bahwa itu sangat sulit akan tetapi harus dicoba dan terus dicoba, dan untuk meng-implementasi-kannya Beliau memberikan suatu gambaran yang sangat sederhana yaitu dengan tubuh kita, yang mempunyai banyak organ tubuh dengan berbagai macam fungsi, dihubungkan dengan syaraf dan nadi, pada akhirnya dijadikan satu oleh aliran darah hingga menimbulkan berbagai macam rasa.

“Jadikan Anggota Keluarga, Masyarakat, Teman atau Siapapun itu sebagai Bagian dari Organ Tubuhmu, sehingga Kamu dapat Terhubung dan Merasakan, jika salah satu Organ tersebut dalam keadaan sakit ataupun sehat, maka seluruh tubuhmu ikut bergetar dan merasakannya”

Pengalaman & Pelajaran Dasar

Pada suatu ketika Beliau sedang dalam perjalanan sendiri ke kebun keluarga di daerah Bogor, dan tanpa diharapkan mobil kesayangannya sebuah Mercy Biru tua ditabrak dari belakang oleh Bus Metro Mini didaerah Pasar Jum’at – Jakarta yang pada saat itu banyak bus yang berebutan penumpang. Saking cepat dan kuatnya Bus Metro Mini itu menabrak, mengakibatkan bagian bagasi mobil tersebut rusak parah sehingga Beliau harus berhenti dan tidak dapat meneruskan perjalanannya.

Beliau dan Supir Bus tersebut sama-sama berhenti dipinggir jalan dan melakukan perundingan tentang penyelesaian masalah, seperti yang biasa terjadi supir bus tersebut mengaku bersalah dan meminta maaf karena harus mengejar target harian, dan mengungkapkan tidak dapat mengganti kerugian material yang terjadi. Beliau lalu meminta STNK Bus dan SIM Supir tadi, dan baru diketahui kalo supir tersebut adalah orang batak juga.

Tanpa terduga, bukannya dimarahi karena tidak adanya penyelesaian dari masalah tersebut, Beliau malah meminta Supir Bus itu untuk datang ke rumah kami pada malam hari dengan membawa istri dan anaknya untuk diundang makan malam. Ini membuat orang dirumah menjadi terkejut, tidak mengerti dan bingung, mengapa Beliau mengundang supir bus dan keluarganya untuk makan malam.

Malampun tiba, dan Supir tadi beserta keluarganya pun datang dengan membawa makanan batak yaitu Ikan Arsik (Ikan Arsik adalah Ikan Mas yang merupakan makanan ciri khas Batak yang diperuntukan atau dibuat untuk Penghormatan). Beliau pun mengumpulkan semua untuk menyambut mereka, sehingga terjadi suatu pengenalan keluarga.

Pada Pertemuaan tersebut kembali Supir Bus tadi memohon maaf, mengaku bersalah dan tidak dapat mengganti kerugian. Dan pada saat itu Ayah kami menerima, memaafkan dan dapat mengerti dengan ketidakmampuannya untuk menggantikan secara materi, akan tetapi Beliau meminta untuk 1 minggu ini dapat menggunakan jasanya sebagai Supir dan akan dibayarkan normal sebanyak yang dia dapatkan dari mengendarai Bus selama 1 minggu terhitung mulai esok harinya. Akhirnya keinginan dan kesepakatan tadi disetujui dan dikembalikanlah STNK Bus dan SIM-nya. Malam itu diakhiri dengan makan malam bersama. Walaupun banyak orang yang terheran-heran dengan keputusan tadi, mungkin Supir Bus dan keluarganya pun terheran-heran.

Keesokan harinya tepat pukul 7 tibalah sang Supir tadi dengan memakai pakaian rapih dan siap membawa Ayah kami dengan tujuan kembali ke kebun keluarga di Bogor dan terus berlangsung hingga 1 minggu kedepan dengan berbagai macam tujuan.

Didalam perjalanan tersebut, maupun selama 1 minggu kedepan banyak hal yang akan terjadi dari pengalaman hingga perubahan yang mungkin dapat merubah sikap Supir tadi, karena dia harus mengendarai mobil pribadi yang kecil dan bukannya Bus Umum yang besar.

Maka tibalah 7 hari tersebut, dan kembali Ayah kami mengundang Supir dan keluarganya kembali untuk makan malam. Dalam pertemuaan tersebut, kembali Supir itu mengucapkan terima kasih atas apa yang dia dapatkan dari pengalaman selama 1 minggu ini. Supir tadi merasakan adanya sudut pandang lain ketika dia mengendarai mobil pribadi bukannya Bus Umum dan banyaknya pelajaran maupun pengetahuan dari percakapan yang terjadi. Lalu pertemuaan tersebut ditutup dan Supir tadi mendapatkan bagian yang sudah menjadi haknya.

Harapan dan Keinginan

Pedoman hidup dan Pengalaman tadi menjadi penting untuk saya pribadi dalam melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan, keluarga, masyarakat, persahabatan maupun pekerjaan. Memang hingga saat ini masih terjadi kendala-kendala dalam meng-implementasi-kannya, terutama masih adanya ke-egois-an yang juga merupakan karakter dasar didalam manusia.

Memang sayang, Beliau terlalu cepat pergi, banyak hal yang saat ini dan dengan bertambahnya kedewasaan saya, banyak pertanyaan yang ingin saya tanya dan banyak pengalaman yang ingin saya peroleh. Mungkin ini hanya akan saya dapat dan peroleh dari orang yang masih ada disekeliling saya.

Dan semoga tulisan inipun dapat menjadikan bagian dari pembelajaran atau sharing knowledge bagi keturunan Beliau dan masyarakat luas lainnya, sehingga harapan kita untuk dapat menjadi Manusia yang lebih baik dapat tercapai, dan tentunya dengan mempunyai suatu keyakinan dan keinginan yang selalu dibawa didalam doa kita sehari-hari.

Terima kasih Papa, biarlah didalam setiap mimpi, kita tetap saling Asih, saling Asuh dan saling Asah.

“Ku Tatap, Ku Kenang … Jatuh Airmata Ku Berlinang …..”

 

Krisis Keuangan, Semoga Badai Cepat Berlalu

Oleh: Thomas D. Susmantoro

Bila sebelumnya ketemu dengan penggemar wayang, kali ini saya ketemu dengan dua teman, satu teman pemerhati masalah ekonomi dan satu lagi wanita, pemain di bursa yang sedang bermuram durja. Maklum saat ini wanita yang satu ini banyak dicari dan dimaki-maki investornya akibatnya penurunan portfolio investasinya di saham. Nomor mobile-nya terpaksa sementara ganti. Katanya yang namanya investor kita kenalnya hanya untung, diperparah lagi Manajer Investasi (MI) kita disini juga kadang-kadang menekankan sisi untungnya terus, jadi investor kita tidak siap untuk rugi. Keluar deh kata-kata mantra yang selalu keluar dari seorang manager investasi, high risk high return low risk low return, tetapi kali ini kalimatnya dia sebut terbalik, high return pastinya high risk kan. Kata mantra yang untuk orang bertipe risk-averse seperti saya ini tidak pernah terpikat.

Memang nilai tukar rupiah semakin hari semakin loyo. Bahkan, rupiah nyaris kembali menyentuh posisi terendahnya. Dalam sesi perdagangan pagi, rupiah sempat anjlok hingga Rp 10,126 per dolar Amerika Serikat (AS). Sebagai catatan, 10 Oktober 2008 lalu nilai rupiah sempat jatuh ke Rp 10.130 per dolar AS. Ini titik terendah sejak November 2005. Sampai pukul 21.36 WIB kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp 10.010 per dolar AS. Artinya, selama 6 bulan terakhir, rupiah anjlok sekitar 8,24%. Sementara di bursa saham, kemarin asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 215,07 miliar. Investor asing sepertinya memilih melepas posisinya di pasar saham karena kekhawatiran terhadap risiko investasi di emerging market makin meningkat. Ditambah belakangan ini memang banyak sentimen negatif yang mengerubungi rupiah. Aliran dana asing yang keluar dari Indonesia masih terus bertambah. Menurut Kontan, yang mengambil data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Depkeu, per 21 Oktober lalu kepemilikan asing di Surat Utang Negara tinggal Rp 97,31 triliun, turun 7,75% dibanding posisi di awal bulan.

Padahal sebelumnya Bank Indonesia telah bereaksi dengan melakukan intervisi dengan menggunakan suku bunga. Bank Indonesia menaikkan BI rate menjadi 9,5%. Paradok memang dengan bank sentral dari negara lain yang beramai-ramai menurunkan tingkat suku bunga. Teman-teman yang pernah sekolah finance pasti tahu, bursa dan tingkat suku bunga itu biasanya tidak akur (rasionalnya bergerak berlawanan). Yang satu naik yang lainnya turun. Ini saham sudah anjlok karena goro-goro global financial crisis ditambah dengan palu godam suku bunga kita yang naik, makin menjerit deh teman kita yang main dibursa. Malah BEI sampai di-suspend. Situasi pasar menjadi bingung, dan akhirnya memicu investor keluar. Intervensi BI untuk menjaga nilai tukar rupiah dengan menggunakan suku bunga kelihatannya sudah tidak lagi efektif. Cadangan devisa di BI sebesar US$ 56,5 miliar tidak lagi dilihat. Sepertinya saat ini pasar lebih membutuhkan likuiditas.

Kedua teman saya, pengamat ekonomi dan pemain di bursa ini menyarankan sebaiknya BI mengikuti langkah bank sentral negara lain memangkas suku bunganya. Selain itu, pemerintah juga sebaiknya fokus menjaga bursa saham. Sebab, keluarnya investor asing dari pasar saham menimbulkan tekanan besar pada rupiah. Saat menyatakan hal ini teman yang saya yang pemain di bursa kelihatannya sangat berapi-api, ya maklumlah ini kan menyangkut periuk nasi dia sekarang. Tapi kemudian saya menimpali dengan bicara bahwa kita masih beruntung karena orang yang bermain investasi kayak ginikan engga banyak. Sifat Jawa ini keluar, dimana mencari sisi positif (kalau tidak mau dibilang “kepasrahan”) buat menenangkan hati saja.

Saya jadi ingat saat kerja membangun system IT untuk suatu perusahaan pialang saham di Hongkong. Saat itu saya kaget kala tahu konsumen perusahaan pialang itu kebanyakan adalah ibu-ibu, malah ada yang sambil menenteng kantung plastik belanjaan ke kantor tersebut bertanya saham apa yang direkomendasi untuk dibeli. Pantaslah di CNN terlihat disana banyak orang demo saat diumumkan bahwa Lehman Brothers bangkrut.

Teman saya kemudian bertanya, bagaimana kalau dengan bisnis IT ? Saya jawab dengan mengatakan dimana-mana kalau yang namanya ketidak stabilan kadang membuat orang yang ingin membeli itu jadi menunda dahulu sementara. Naiknya dollar tentunya disikapi para prospek kita dengan menunggu sampai stabil (kecuali yang sudah butuh dan terpaksa akhirnya memang jalan tapi melakukan perjanjian peg dollar terhadap rupiah). Namun kalau lebih jauh dari itu dampaknya, pastilah bisa membahayakan. Bila perusahaan atau industri-nya sakit, belanja IT-nya pasti yang menjadi prioritas yang dikurangi. Apalagi untuk belanja perangkat lunak, benda ajaib tak berwujub itu.

Yah semoga badai ini cepat berlalu.

Wayang dan Obrolan IT

Oleh: Thomas D. Susmantoro

Minggu lalu malam menjelang larut saya masih asyik ngobrol di coffee shop bilangan Sudirman dengan teman, seorang pimpinan di salah satu perusahaan besar. Obrolan ngalor ngidul sampai akhirnya bicara mengenai IT. Menarik, karena kawan saya ini dengan tulus menyatakan bahwa sampai sekarang perusahaan besar yang dipimpinnya masih menggunakan aplikasi “agile”, spreadsheet canggih yang terkenal itu. Tidak ada aplikasi yang terintegrasi, semua fleksibelitas dalam hal data diberikan (ini bahasa “kromo inggil” nya dari sistem manual) terkecuali menjelang akhir bulan dimana karyawan IT-nya harus jatuh bangun menyiapkan data karena data perlu diolah. Sebetulnya menurut saya tidak ada yang salah pada teman yang satu ini kalau perusahaan tidak begitu besar. Celakanya perusahaan teman saya ini perusahaan trading besar dengan karyawan banyak dan tersebar dibeberapa provinsi. Saya sendiri sebagai pekerja IT kok berpikir dia betah bekerja dengan cara begitu.

Iseng, saya bertanya ke teman saya ini, “Mas, panjenengan (kamu, bahasa Jawa halus) tidak kuatir salah mengambil keputusan akibat data atau informasinya yang tidak akurat atau salah”. Sambil saya bergurai dengan bercerita mengenai kisah wayang karena kebetulan teman saya ini juga senang wayang. Dewi Kunti itu karena informasi yang salah kemudian mengambil keputusan yang salah. Dewi Kunti saat dilaporkan bahwa Arjuna memenangkan lomba memanah, menyuruh Arjuna untuk membagi hadiah dengan saudara-saudara Pandawa lainnya yang berjumlah empat itu. Berhubung Dewi Kunti tidak tahu bahwa hadiahnya seorang wanita (Dewi Drupadi, anak putri Prabu Drupada dari negara Pancala, wanita yang konon cantik jelita itu) sehingga terjadilah Dewi Drupadi dimiliki oleh ke-5 orang Pandawa itu. Weleh-weleh, sulit memang, wanita bisa dimiliki 5 lelaki, mungkin hanya ada dicerita wayang kali ya.

Awalnya saya kuatir teman saya ini tersinggung eh malah dia ketawa lepas cenderung meledak-ledak seperti Dursana. Dia malah menimpali dengan menceritakan kisah Durno gugur. Durno tewas karena sudah kalah secara psikologis saat mendengar anak kesayangannya telah meninggal (Aswatama), padahal keliru dengan gajah kesayangannya yang namanya mirip-mirip. Celakanya waktu Durno menanyakan kepada Yudhistira (Puntadewa), Puntadewa yang terkenal jujur di keluarga Pandawa itu itu juga menyampaikan hal yang sama tanpa menjelaskan itu anaknya atau gajah kesayangan. Jadilah Durno depresi dan bisa terbunuh oleh Drestadyumena (titisan Prabu Ekalaya) dalam perang Bharatayuda. Sekali lagi, akibat informasi yang salah dan tidak lengkap membuat seseorang bisa salah membuat keputusan malah diceritakan bisa “terbunuh”.

Setelah itu teman saya ini merenung, lama, dan kemudian dia membenarkan bahwa dia telah menyadari hal itu. Fleksibelitas itu masih bisa berjalan karena trust yang sudah terbangun lama dan kebetulan teman-teman kepercayaannya masih bisa bekerja dengan cara itu. Namun mengandalkan semua kepada brainware yang kemudian dapat melambat, menua dan pikun memang berisiko. Perlunya mentransfer hal ini kepada junior penerusnya untuk tetap fleksible tapi dengan dilengkapi dengan suatu prosedur yang membantu mengeliminasi (atau sekurang-kurang mengurangi) orang berbuat kesalahan, adalah yang dia cari. Fleksibiltas yang accountable. Sistem IT menurut dia harus juga harus membuat perusahaannya menjadi learning organization (organisasi pembelajar) untuk bisa terus survive dan sukses dalam era kompetisi yang tinggi. Success Built to Last, itu keinginannya sambil merujuk buku terkenal dari Jerry Porras dkk. Wah jangan-jangan teman saya ini pendukung kandidat presiden US dari partai Republik, John McCain (karena setahu saya McCain kasih foreword dibuku itu).

Cuma masalahnya apakah system IT seperti ERP (Enterprise Resource Planning) bisa seperti itu. Jangan-jangan malah sistemnya dan prosedurnya rigid sehingga tidak bisa memberikan fleksibilitas itu. Setiap bisnis kan pasti pula competitive value add yang berharap tidak dimiliki oleh pesaingnya. Kalau semua distandarisasi malah bisa menghilangkan competitive values yang dia miliki. Differensiasi sebagai strategi pemenangan dalam kompetisi yang dia jalankan perlu didukung oleh sistem IT yang tidak kaku nantinya.

Tambahnya, sistem IT juga menuntut kecepatan bukan malah habis waktu untuk mengelola informasi dan masalah IT-nya. Informasi harus cepat dan malah terintegrasi kalau perlu dengan gadget para eksekutifnya. Perang bisnis sekarang memang bukan seperti perang wayang dimana senjata unggulan saling bertarung dan mengalahkan. Sambil kembali menyinggung soal wayang Bima (idola teman saya) yang memiliki aneka ragam senjata yaitu: Kuku Pancanaka, Gada Rujakpala, Alugara, Bargawa (kapak besar) dan senjata serta ajian lain. Sekarang ini dia sadari sudah masuk dalam perang informasi yang mengadalkan kecepatan sebagai kata kunci. It is not a bigger beats a small but a faster beats a slow one.

Teman saya ini kelihatan paham tetapi sebagai mana ‘penyakit’ orang paham malah takut (kalau tidak mau dikatakan takut kita sebut saja terlalu berhati-hati) untuk memulai. Saya bersepakat bahwa sistem IT itu harus seperti itu sambil memberikan nomor telpon teman yang bisa dihubungi untuk itu. Tampil beda kan bukan berarti yang lain menggunakan tetapi kita tidak kan mas, sambil tersenyum. Kita bisa berubah “ to the changes we can believe in” kayak Obama kan mas.

Sudah malam mas kita. Mari kita tancep kayon!

Selesai.

treeS Applications, Solusi Ideal

Majalah InfoSAWIT ( Vol II No. 10 Okt 08 )

Perkembangan industri kelapa sawit Indonesia tercatat mempunyai kinerja yang sangat baik, kini luas lahan untuk komoditas ini sudah mencapai 6,78 juta hektare, dengan total produksi mencapai 17,37 ton/tahun.

Untuk rata-rata pertumbuhan volume ekspor kelapa sawit beserta turunannya dari tahun 1980 sampai 2007 mencapai angka 12,2%, akhirnya Indonesia mengukuhkan dirinya sebagai negara produsen kelapa sawit nomor satu di dunia.

Tentunya dengan potensi lahan yang masih tersedia sangat memungkinkan kinerja industri kelapa sawit bisa lebih digenjot guna mencapai target produksi sebesar 23 juta ton/tahun untuk tahun 2010.

Didalam negeri sendiri komoditas ini banyak menyumbang ke kantong APBN negara, dengan pendapatan yang sungguh luar biasa menjadikan komoditas ini menjadi primadona diantara komoditas lainnya.

Kendati demikian berkembangnya suatu industri ditunjang pula oleh berbagai macam faktor, semisal dari sisi regulasi, pembangunan infrastruktur dan masih banyak lainnya.

Untuk perusahaan kelapa sawit tentunya program kerja menjadi sangat penting sebab ketika program kerja yang sudah ditetapkan dan tidak sesuai target yang ada ialah kerugian.

Untuk menghindari kerugian tersebut tentunya harus ada suatu sistem pemantauan program kerja suatu perusahaan perkebunan kelapa sawit. pemantauan yang terus menerus dari pihak perusahaan akan lebih meningkatkan hasil kerja, serta terpenuhinya target dari program kerja tersebut.

Adalah treeS Applications sebuah aplikasi program yang disusun guna mempermudah pihak perusahaan perkebunan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pencatatan, pemantauan dan pelaporan atas seluruh aktivitas di kebun untuk tertibnya administrasi perkebunan sawit.

Pemantauan hasil produksi yang cepat dan akurat ditunjang dengan penampilan grafis yang mempermudah penggunaannya, menjadi suatu unggulan tersendiri bagi program ini.

Program ini sebenarnya merupakan hasil pengembangan dari Riset & Development (R&D) IFS Solutions Indonesia, cabang dari perusahaan internasional yang bergerak dalam software aplikasi ERP (Enterprise Resources Planning), yang meliputi antara lain: financial, sales, logistic, manufacturing, maintenance & human resources.

Aplikasi ini dibangun atas idealisme untuk membantu membangun industri kelapa sawit Indonesia kedepan, apalagi kini komoditas kelapa sawit merupakan komoditas andalan ekspor non migas Indonesia.

“Aplikasi ini kami bangun dari idealisme dan pengalaman kami sebelumnya. Apalagi CPO kita sekarang nomor satu. Kami juga lihat banyak pemain baru yang bermain di sana yang tentunya mereka butuh proven best practise untuk sistem informasi yang akan diterapkannya. Produk ini kami kembangkan dulunya dari modul IFS,” ungkap Thomas Dwi Susmantoro, Presiden Direktur PT Haluan Nusantara.

Menurut Thomas Dwi Susmantoro, perusahaan yang dipimpinnya saat ini berasal dari R&D IFS Solutions Indonesia, demi melihat kebutuhan suatu program yang terintegrasi untuk perusahaan perkebunan akhirnya treeS Applications coba dikembangkan sekaligus untuk menjawab atas permintaan dua konsumen terbesar sebelumnya. “Sebenarnya Haluan Nusantara ini merupakan perusahaan yang dulunya R&D IFS Solutions Indonesia, lalu kami kembangkan produk treeS Applications ini untuk kebutuhan plantation sebagai jawaban kami terhadap implementasi di dua pelanggan terbesar kami,” paparnya.

Pada kesempatan ini InfoSAWIT juga berperan serta sebagai media partner acara workshop treeS Applications yang diselenggarakan pada 18 September 2008 yang mengambil tempat di hotel Shangrila, Jakarta.

Acara ini cukup meriah walau masih dalam suasana puasa ramadhan, namun keseriusan dan antusias cukup baik, dikemas model workshop yang serius tapi santai menjadi bukti program ini cukup memberikan solusi yang baik bagi perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Para pesertanya juga cukup bervariasi dari perusahaan besar sampai perusahaan yang akan memulai bisnis di industri kelapa sawit.

Kerjasama dengan IBM

Yang cukup menarik dari software ini ialah menggunakan jaringan internet sehingga cakupan kerja software ini sangat luas, ini lebih disebabkan antara pusat kantor dan kebun bagi perusahaan perkebunan jaraknya lumayan cukup jauh.

IBM sendiri sudah cukup lama bekerjasama dengan PT IFS Solutions Indonesia ini, “Kami mendukung IFS dalam menyediakan perangkat kerasnya. Perangkat pendukung dari aplikasi IFS dan Haluan Nusantara.” Kata Untung B. Sastrosatomo, Partner Development Manager IBM.

Lanjutnya, “Adapun perangkat keras IBM yang dipergunakan untuk mendukung treeS Applications ini adalah IBM System x, salah satu dari keluarga server IBM yang memang dirancang untuk memberikan performa yang optimal untuk menjalankan aplikasi bisnis dan juga dapat menghemat biaya operasional IT secara keseluruhan”.

Solusi yang ditawarkan

Pemikiran dikembangkannya treeS Applications ini ialah tak lain adalah memenuhi kebutuhan perusahaan perkebunan yang saat ini terus berkembang. Menurut Thomas, Di Indonesia masih memiliki keterbatasan dalam infrastruktur terutama dalam infrastruktur komunikasi apalagi perkebunan kelapa sawit itu berada di daerah-daerah yang jauh dari kota besar. Kendala lain, jarak yang cukup jauh dan kendala transportasi yang tidak begitu baik disamping sumber daya manusia yang berbeda antara pusat dan kebun masih menjadi kendala yang cukup signifikan bagi perusahaan perkebunan.

“Kami melihat ada kendala ketika mereka ingin mengaplikasikan ke infrastruktur yang terbatas. Solusinya kami memang rancang untuk ke sana. Bekerja dalam environment yang terbatas. Belum lagi sumber daya manusia-nya yang tidak seperti di pusat. Betul-betul kami kembangkan solusi yang mudah di gunakan. Sehingga ini bisa jadi solusi yang ideal.“ Jelas Thomas kepada InfoSAWIT.

Sambung Thomas, treeS Applications ini merupakan solusi yang kami tawarkan dimana sistemnya terintegrasi mulai dari accounting & financial, logistic, estate operation, mill operation, human resource, GIS sampai mobile solution-nya.

Animo Masyarakat

Walau terbilang baru namun menurut Presiden Direktur PT Haluan Nusantara tersebut, animo masyarakat terhadap produk ini cukup baik, terlebih dengan semakin banyaknya pelaku baru di industri kelapa sawit Indonesia.

Target ke depan pihak Haluan Nusantara akan terus mengembangkan software ini sesuai dengan kebutuhan di perusahaan perkebunan, “Kami berharap aplikasi kami bisa diterima. Dan yang terpenting, kami punya komitmen bagaimana membuat support yang baik. Membuat konsumen puas dengan support kami.” Ungkap Thomas.

Yang tak kalah penting software ini bersifat open source sehingga mudah dalam penggunaannya, jadi bila anda masih terganjal dengan sistem administrasi perkebunan yang rumit, kini hadir treeS Applications. (Atep Y)

 

Please Contact :
PT. Haluan Nusantara
homepage : http://www.haluansoft.com
email : info@haluansoft.com

treeS Applications, Aplikasi Yang Dirancang Khusus untuk Optimalisasi Manajemen Perkebunan Kelapa Sawit

PRESS RELEASE

FOR RELEASE September 24, 2008

Indonesia dikenal akan kekayaan alam yang dimilikinya, termasuk sektor perkebunan yang sudah terbukti keberhasilannya sebagai pemain nomor satu dunia dengan komoditas andalan kelapa sawitnya. Berdasarkan data Departemen Pertanian bulan Agustus 2008, saat ini Indonesia merupakan negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia dengan luas area mencapai 6, 78 hektar dan produksi 17, 37 juta ton CPO.

Perkembangan bisnis kelapa sawit yang semakin tinggi tentu menuntut para pelaku pasar untuk mampu mengoptimalkan pengelolaan bisnisnya demi mencapai hasil terbaik. Karena itulah timbul kebutuhan akan suatu sistem informasi terpadu yang mampu mendukung pengelolaan kebun, analisa akurasi biaya, serta manajemen strategi dan operasi yang terkait di dalamnya. Dengan demikian perusahan bukan hanya melakukan efisiensi tapi juga memaksimalkan kinerja sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, PT. Haluan Nusantara bekerjasama dengan PT. IBM Indonesia, dan media partner majalah Info SAWIT, menyelenggarakan Palm Oil Plantation Management Workshop: ” Get Efficient for Your Cost Optimization” pada tanggal 18 September 2008 yang lalu bertempat di Java Room, Hotel Shangri-la Jakarta. Workshop ini ditujukan kepada para pemain profesional di industri kelapa sawit guna membantu dan memberikan solusi meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan kinerja perusahaannya.

PT Haluan Nusantara, yang merupakan subsidiary company dari PT. Global Reka Daya (yang juga memiliki IFS Solutions Indonesia), memperkenalkan suatu solusi sistem informasi terpadu untuk perusahaan perkebunan kelapa sawit bernama treeS Applications yang dibangun dan dikembangkan berdasarkan idealisme untuk membantu perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit yang sedang tumbuh dan berkembang pesat di Indonesia.

treeS Application adalah solusi sistem informasi terpadu yang mensinergikan manajemen operasional perkebunan, manajemen keuangan, manajemen logistik, manajemen sumber daya manusia serta sistem informasi geografis atau biasa dikenal dengan GIS (Geographic Informastion System) yang menjawab kebutuhan sistem informasi dengan kondisi infrastruktur komunikasi yang masih terbatas di Indonesia. treeS Applications juga menggunakan Open Source Software Technologies, berbasis web JAVA, dalam rangka mendukung program IGOS (Indonesia Go Open Source) yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperkuat sistem informasi teknologi nasional sehingga mampu bersaing di percaturan global.

Yang menarik dari acara workshop hari itu, peserta yang menghadiri bervariasi, dari perusahaan yang akan memulai bisnis di industri kelapa sawit, sampai perusahaan yang memang telah menjadi top list perkebunan kelapa sawit nasional. Tercatat hadir 25 peserta dari 13 perusahaan, yang meliputi: PT. Charoen Pokphand Indonesia, PT. Fajar Baizuri Group, PT. Hardaya Inti Plantation, PT. Hartono Plantation Industry, PT. Indoagri, PT. Inti Plantation, PT. Rajawali Nusantara Indonesia, PT. Salim Ivomas Pratama, PT. Sawindo Kencana, PT. Tanjung Rhu Plantation Group, PT. Tiga Pilar Plantation, PT. Tunas Sawaerma (Korindo Group), & PT. Agung Khatulistiwa Perkasa. Animo yang diperlihatkan cukup besar dengan keseriusan dan antusias selama mengikuti acara tersebut, walau masih dalam suasana bulan Ramadhan.

Bapak Aswanto Sucahyo, IT Manager dari PT. Tiga Pilar Plantation, memberikan komentarnya, ”menurut saya, treeS Applications simple (mudah diimplementasikan) dan memberikan solusi pengambilan keputusan yang lebih terintegrasi”.

”Dengan berbekal pengalaman kami dalam penerapan sistem informasi di berbagai industri perkebunan, kami yakin bahwa treeS mampu menjadi solus yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan kami. Dan yang tak kalah penting tentunya adalah komitmen kami untuk senantiasa memberikan service and support terbaik untuk kepuasan pelanggan kami”, tegas Bapak Thomas Dwi Susmantoro, President Direktur PT. Haluan Nusantara, saat menutup acara treeS Workshop malam itu.

Mengenai PT Haluan Nusantara

PT Haluan Nusantara adalah perusahaan pengembang sistem solusi terpadu yang selalu berfokus pada efisiensi dan efektifitas sumber daya bagi small-medium business dan perkebunan. Selain treeS Applications, Haluan Nusantara juga mengembangkan Xpresso, sebuah sistem solusi untuk usaha kecil-menengah, serta menjadi distributor eksklusif ERP software internasional, yaitu Exact (Belanda) dan Century (Malaysia)

Mengenai IFS

IFS (XSSE: IFS), berdiri sejak tahun 1983 dan sampai saat ini telah mempunyai total 2.600 karyawan di seluruh dunia. IFS adalah pioner dalam merancang bisnis aplikasi yang berbasis komponen. Saat ini, IFS ApplicationsTM  telah berada pada generasi ke-7, dimana komponen arsitektur IFS menyediakan solusi yang mudah untuk diimplementasi, dijalankan dan diupgrade. IFS Applications telah tersedia di 54 negara dan dalam 20 bahasa.

IFS Solutions Indonesia berdiri sejak tahun 1997 dan bertanggung jawab langsung terhadap penjualan, implementasi dan dukungan untuk aplikasi bisnis IFS di Indonesia, dan juga global dimana jasa konsultasi akan selalu diperlukan.

IFS mempunyai lebih dari 500.000 user melalui tujuh fokus industri: Aerospace & Defense; Automotive; High-tech; Industrial Manufacturing; Process Industries; Construction, Service & Facilities Management, serta Utilities & Telecom. IFS Applications juga menyediakan modul-modul ERP antara lain customer relationship management (CRM), supply chain management (SCM), product lifecycle management (PLM), corporate performance management (CPM), enterprise asset management (EAM) and maintenance repair and overhaul (MRO) capabilities.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi situs perusahaan kami di: www.haluansoft.com.

Untuk informasi tambahan, silahkan hubungi:

Marketing & Channel Manager, PT Haluan Nusantara

E-mail: marketing@haluansoft.com

←Older